BBM Pertamina Dan SPBU Swasta: Memahami Alasan Di Balik Pembatalan

- Created Oct 04 2025
- / 537 Read
Sejumlah SPBU swasta diketahui batal membeli base fuel dari Pertamina. Keputusan ini sempat menimbulkan beragam spekulasi di publik, termasuk anggapan bahwa penyebabnya berkaitan dengan kinerja Pertamina. Namun, informasi yang berkembang menunjukkan bahwa alasan utama pembatalan tersebut lebih bersifat teknis.
Menurut penjelasan yang beredar, perbedaan pandangan terkait kandungan etanol dalam BBM murni menjadi faktor yang memengaruhi keputusan SPBU swasta. Di Indonesia, standar kualitas BBM ditetapkan berdasarkan *Research Octane Number* (RON), bukan kadar etanol tertentu. Artinya, meskipun terdapat kandungan etanol dalam produk Pertamina, selama angka RON terpenuhi maka produk tersebut tetap sesuai regulasi dan aman digunakan.
Direktur Jenderal Migas, Laode Sulaeman, menegaskan bahwa kandungan etanol dalam BBM Pertamina masih dalam batas wajar dan tidak mengurangi kualitas produk. Ia menambahkan, penggunaan etanol dalam bahan bakar merupakan praktik umum di berbagai negara, selama tidak mengganggu standar RON yang berlaku.
Perbedaan preferensi ini dapat dipahami sebagai bagian dari dinamika bisnis di sektor energi, di mana masing-masing perusahaan memiliki kebijakan dan spesifikasi internal yang berbeda. Beberapa badan usaha swasta memilih untuk tidak melanjutkan pembelian, sementara Pertamina tetap beroperasi sesuai ketentuan dan menjaga pasokan energi bagi masyarakat.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sendiri memastikan bahwa stok BBM nasional berada dalam kondisi aman. Di sisi lain, Pertamina juga menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat distribusi dan terbuka menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, baik swasta maupun pemerintah, guna mendukung ketahanan energi nasional.
Situasi ini menunjukkan bahwa isu batalnya pembelian BBM oleh SPBU swasta lebih tepat dilihat sebagai perbedaan teknis dan pilihan bisnis, bukan sebagai indikasi menurunnya kinerja Pertamina. Dengan pemahaman tersebut, publik diharapkan dapat melihat persoalan ini secara lebih proporsional.
Share News
For Add Product Review,You Need To Login First